Minggu, 22 Maret 2015

STUDI LITERATUR DAN STUDI KASUS EKOLOGI ESTETIK























STUDI LITERATUR


DAN STUDI KASUS EKOLOGI ESTETIK




Eko-Estetik, yaitu mengedepankan tentang apa yang disebut konsep wacana baru, yang menekankan spiritualitas dalam hubungan sosial dan lingkungan dan dimensi-dimensi tentang perubahan sosial, yang menggambarkan tentang visi idealis kesadaran global, yang bermula dari refleksi individual dan kesadaran ekologi, serta yang kemudian bias mengantarkan pada kemantapan peradaban dan kebudayaan  baru secara menyeluruh.


eko arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang.  Perbandingan siklus energi, materi pada rumah biasa dan rumah ekologis Orientasi bangunan,Pencegah radiasi matahari dan Atap ganda Rumah Tinggal Ken Yeang, di Malaysia  Sumber Heinz Frick Mendekati masalah perancangan arsitektur dengan konsep ekologi, berarti ditujukan pada pengelolaan tanah, air dan udara untuk keberlangsungan ekosistim. Efisiensi penggunaan sumber daya alam tak terperbarui (energi) dengan mengupayakan energi alternatif (solar, angin, air, bio).




Ekologi arsitektur


Eko berarti lingkungan , sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya, maka Eko Arisitektur adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tidak hanya bentuk masa bangunan, material, tata ruang ataupun nilai kearifan lokal yang ada, namun juga kepedulian terhadap bangunan tersebut, bagaimana mengartikan fungsi bangunan tersebut, bagaimana mengelola dan merawatnya.


Keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur telah lama diterapkan di Eropa, Amerika dan Asia tentunya, dimulai dengan perencanaan resort, villa, lodge, dan taman yang bertujuan sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai-nilai ekologi adalah kewajiban yang dibawa ke dalamnya.   Namun, setelah semakain banyak timbul bencana, nilai ekologi kembali diterapkan sebagai prioritas.


Bangunan Ekologi (Eco Building)


Bangunan Ekologi (Eco Building), lebih Spesifik ke bentuk masa bangunan, Utilitas (listrik, air, udara, limbah, sampah) serta penegasan pada material yang digunakan, dan energi yang digunakan.


Ecolodge ( Penginapan yang Berwawasan Ekologi )


asilitas penginapan di kawasan yang terpelihara dan dilindungi sebagai penunjang industri ekowisata. Ecolodge harus memenuhi 3 persyaratan global, yaitu:


1. Perlindungan/pelestarian terhadap budaya dan lingkungan sekitar


2. Manfaat positif terhadap komunitas sekitar


3. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat lokal dan pendatang


Eko Arsitektur berfungsi sebagai sarana edukasi serta analisis untuk mewujudkan fasilitas fisik berwawasan lingkungan. Dengan dilakukannya perencanaan secara Eko Arsitektur, maka akan terwujud keselarasan antara fasilitas fisik dengan Lingkungan.


Berikut  disiplin Ilmu yang dapat bekerja sama dalam mewujudkan Eko Arsitektur:


  • Arsitektur, perencana yang mewujudkan konsep sebelumnya yang telah diolah maksimal sehinggga layak dituangkan ke dalam disain .
  • Teknik Geologi, mengetahui kondisi struktur tanah secara teknik sipil,
  • Teknik Mineral, mengetahui sumber air dan cara pengelolaannya.
  • Teknik sipil, mengetahui kelayakan penggunaan struktur fisik bangunan, serta perhitungannya.
  • Ahli Pertanian/Landscape/kehutanan, mengetahui jenis serta manfaat vegetasi ( penghijauan ).
  • Ekonomi, mengontrol sistem administrasi serta keuangan secara keseluruhan


Tujuan Bangunan yang berwawasan Lingkungan


  • Sebagai panutan masyarakat mengenai pentingnya studi lingkungan sebelum mendirikan bangunan.
  • Memberikan arahan bentuk bangunan yang sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar.
  • Memberikan contoh perletakan tapak bangunan tanpa menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan.
  • Mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan, sebagai pembelajaran serta peningkatan ekonomi local.
  • Memberikan contoh  pengelolaan serta perawatan bangunan ekologi,
  • Memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar untuk merawat sumber material local.


mengajak masyrakat untuk dapat memahami cara merawat, menggunakan serta mamanfaatkan sumber material local Pengaruh fisik bangunan


Terhadap matahari


Secara klimatologi matahari berorientasi dari timur kebarat, dan perlu juga kita pertimbangkan pengaruh positif dan pengaruh negative dari matahari ke bangunan, pengaruh positifnya, antara lain:


  • Sumber Energy Alternatif sebagai utilitas bangunan
  • Sumber pencahayaan, minimalisasi pemakaian lampu
  • Memberikan Suhu yang stabil terhadap bangunnan dan menetralisasi kelembaban
  • Memberikan energi dan nutrisi terhadap vegetasi sekitar bangunan


Pengaruh negatifnya, yaitu:


  • Cahaya yang masuk berlebihan  menyebabkan suhu ruang menjadi tinggi dan membuat ketidaknyamanan penggunanya
  • Penyinaran matahari langsung menyebabkan berkurangnya kualitas serta ketahanan fisik material bangunan
  • Menimbulkan kekeringan atau kegersangan sekitar bangunan sehingga mengurangi jumlah jasad Retnik dan mikro organisme tanah, dan menyebabkan menurunnya kualitas tanah
  • Terhadap angin
  • Pengaruh positifnya terhadap bangunan yaitu:
  • Menjaga kestabilan suhu ruang pada saat siang atau malam hari, minimalisasi pendingin buatan\
  • menciptakan sumber energi alternatif untuk kebutuhan utilitas bangunan
    Pengaruh negatif, sebagai berikut:
  • Tidak teraturnya suhu ruang, dan pergumulan angin yang berlebihan di dalam ruang, membuat ketidaknyaman penggunanya
  • Terlalu kencangnya angin menyebabkan rusaknya fisik bangunan atau sarana pendukungnya


Antisipasinya adalah:


  • Meletakan tapak bangunan tidak berlawanan arah angin
  • Membuat bukaan seperlunya agar sirkulasi angin bergerak normal
  • Menanam pohon-pohon dengan tinggi dan jenis yang bervariasi, serta jarak yang sesuai sehingga tanaman yang berfungsi sebagai buffer yang menjaga kestabilan sirkulasi angin di luar ruangan
  • Menggunakan Angin sebagai sumber Energi Alternatif
  • Menyediakan sarana pendukung pergerakan angin pada fisik bangunan, sehingga angin bergerak sesuai dengan jalurnya.
  • Aliran air


Dampak positifnya yaitu:


  • Kebutuhan utama di dalam bangunan bangunan
  • Objek Estetika
  • Energi Alternatif utilitas bangunan
  • Kelangsungan hidup jasad retnik tanah serta tumbuhan


Dampak negatifnya yaitu:


  • Menghancurkan kestabilan fisik bangunan
  • Kelembaban  tinggi, dan menimbulkan ketidaknyamanan penggunanya
  • Mudah tercemar, sehingga menurunnya kualitas air sebagai kebutuhan utama
  • Merusak struktur dan fisik tanah


Dampak – dampak positif dan negatif dari air juga dapat kita manfaatkan dengan cara:


  • Merencanakan tapak bangunan yang tidak berlawanan atau tidak berada di konsentrasi jalur air yang ada
  • Menyediakan pendukung bangunan yang sesuai untuk antisipasi terpaan air secara langsung
  • Menggunakan material-material yang tahan terhadap air secara langsung
  • Menjaga kelestarian tumbuhan-tumbuhan yang ada sehingga air dapat berjalan secara alami
  • Menyediakan fasilitas-fasiltas pengairan yang optimal
  • Menyediakan fasilitas-fasilitas penetralisiran air, sehingga air aman untuk lingkungan  Vegetasi .


Vegetasi sangat dibutuhkan bagi bangunan, serta lingkungan bangunan, yaitu


  • Sebagai penetralisir pengaruh dari angin dan matahari
  • Sebagai penahan pengikisan tanah
  • Menjaga kestabilan serta kesuburan tanah
  • Pelepasan organ dari tanaman dapat digunakan sebagai pupuk organic
  • Dapat diterapkan sebagai suatu media pendidikan
  • Dapat menambah estetika sekitar bangunan, dan menambah kenyaman dalam dan luar bangunan
  • Variasi jenis tanaman dapat mengantispasi fisik dari pengaruh yang datang (matahari , angin, hujan, Hewan, Air tanah, dll)


Sampah


Sampah adalah suatu atensi yang penting dalam menciptakan hunian atau kawasan yang Ekologis. Karena Suatu hunian tidak dapat dikatakan Ekologis jika sampah tidak terkelola dengan baik, beberapa pengaruh negatif sampah terhadap hunian yang Ekologis, yaitu:


  • Menyebabkan lingkungan hunian menjadi kotor dan dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan
  • Hilangnya nilai-nilai Estetika dan kenyamanan
  • Menimbulkan Kerusakan fisik bangunan


Untuk mengantisipasi perlu di akukan pengelolaan secara berkelanjutan, dengan cara Daur ulang, Pengkomposan, pengurukan, dan beberapa prinsip yang bias di terapakn di dalam lingkungan keseharian dengan sistem 4R, yaitu:


  • Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
  • Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).
  • Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
  • Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan.


Ketentuan perletakan Tapak bangunan secara Ekologi


Hal-hal yang perlu di perhatikan di dalam penerapan tapak bangunan secara ekologi yaitu:
- Master Site Planning, yaitu melakukan perencanan global seperti : Zonning (pembagian kebutuhan-kebutuhan ruang sesuai dengan fungsinya), Accesibilitas (pencapaian yang fungsional ke lokasi tapak atau fasilitas),


- Site Design, yaitu melakukan perencanan yang spesifik terhadap lokasi fasilitas, seperti : Structure Sitting(penerapan struktur bangunan yang disesuaikan dengan kondisi angin, matahari,tanah,air, serta vegetasi),Road design (perencanaan jalan-jalan utama, jalan alternatif atau jalan pendukung secara jelas & fungsional baik dari system pembagian kebutuhan maupu penerapan bahan), Nature Trails (pemeliharaan atau perencanaan jalur-jalur alami yang menjadi saranan wisata hutan, serta manjadikan objek-objek alam sebagai media informasi), dll.
- Planting Design,yaitu perencanaa landscape garden/taman yang berguna dan sesuai dengan pola perancanaa ruang luar bangunan, seperti : Indigenous Plant (penggunaan serta penyesuaian tanaman-tanaman awal dengan dengan kebutuhan tapak bangunan), Preservation tree ( Menggunakan pohon – pohon yang telah eksis menjadi suatu dasar perencanaan vegetasi), Pest management (melakukan pengawasan scara teratur terhadap serangga/hama yang menggangu fasilitas atau lingkungan, meminimalisasi penggunaan pestisida dan kembali menggunan bahan-bahan/tumbuhan alami sebagai pengusir serangga), Landscape Lighting (Pencahayaan lampu taman sebagaiknya dierencanakan sebaik mungkin sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap hewan, serangga, tanaman dan sebaliknya, dan menggunakan pencahayan dari lampu se-efektif mungkin),


- PermaCulture (penerapan unsur- unsur budaya lingkungan lokal ke dalam bentuk bangunan, pemanafaatan komunitas, sehingga menunjukan jati diri yang jelas apa serta mengapa di wujudkannya suatu fasilitas yang ekologis )


Jadi dalam penerapan tapak bangunan secara fisik dan non fisik di perlukannya penkajian secara matang, sehingga tidak menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif dari luar ke dalam maupun dari dalam keluar untuk mewujudkan suatu fasilitas seperti Ecolodge Konsep Disain Bangunan Ekologi


Bentuk Masa Bangunan


Bentuk masa bangunan secara ekologi, yaitu pengadopsian bentuk – bentuk yang ramah lingkungan, seperti : Bentuk Arsitektur Tradisional local, Bentuk masa bangunan lebih terbuka sehingga ada keterikatan antara lingkungan dan bangunan atau sebaliknya, di mensi bangunan di olah semaksimal mungkin sehingga tidak terjadinya perbedaan yang mencolok terhadap bangunan penduduk local, bentuk bangunan juga di sesuaikan dengan material yang di gunakan.
Pencahayaan
            Pencahayaan secara umum terbagi menjadi, pencahayaan Alami (berasal dari Penerangan matahari), dan pencahayaan buatan (dari lampu), pada bangunan ekologis dianjurkan untuk mengurangi pemakaian cahaya buatan dengan cara memaksimalkan bukaan seperti jendela atau ventilasi serta perhatikan orientasi matahari sehingga dapat diterapkan penghalang-penghalang cahaya secara langsung ke bangunan, seperti pohon, tirai, canopy dan lainnya. Perlu juga di ketahui dimensi bukaan jendela dapat di ketahui dengan dengan rumus : ¼ x volume dinding ruang (tergantung kondisi lingkungan).


Sirkulasi Udara


Bangunan Ekologi secara umum memaksimalkan sirkulasi udara secara alami dan memminimalkan penggunaan udara buatan seprti AC, Kipas angin, Exhause, dll. Jendela serta ventilasi yang diterapkan pada bangunan harus sesuai dengan arah angin. Angin juga dapat berlaku kasar terhadap lingkungan serta fisik bangunan, jadi perlu adanya antisipasi terhadap pengaruh negatif angin, seperti, pembuatan ventilasi/bukaan secara maksimal, pemasangan tirai – tirai, penaman pohon-pohon atau tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan

 Material Organik


  • Material yang dimaksud secara ekologi adalah material yang ramah lingkungan, dan mudah di dapat, sebenarnya tidak larangan jika harus menggunakan bahan – bahan modern yang ada, hanya saja volume penggunaan yang harus ada kesepakatan. Di samping bahan konvensional secara umum dan modern, material Ekologis secara spisifikasi dapat kita bedakan sebagai berikut:


- Pondasi, dapat menggunakan material: batu kali, batu gunung, kayu/bambu sebagai pasak bumi


- Dinding, dapat menggunakan bahan bambu, batu bata, kayu, tanah liat, bahan daur ulang dari kertas


- Jendela, dapat menggunakan kayu, bambu, kertas, ( secara teknis dapat kita gunakan sebagai tirai )Atap, dapat menggunakan daun – daunan, bambu, kayu, dan lainnya.


   


https://html1-f.scribdassets.com/5tlzhu4ao3l5qxg/images/7-a1b3737973.jpg




Gambar 2. : Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku Sumber : Frick, Heinz & Suskiyatno, Fx. Bambang, 1998,Dasar-dasar Eko-Arsitektur, halaman 75






https://html1-f.scribdassets.com/5tlzhu4ao3l5qxg/images/8-376a31b15e.jpg


 


Gambar 3. Keterkaitan bangunan dan alam lingkungannya


https://html2-f.scribdassets.com/5tlzhu4ao3l5qxg/images/9-41c360068a.jpg


 




Gambar 3. Keterkaitan bangunan dan alam lingkungannya
























ESTETIK DALAM ARSITEKTUR


Eko-Arsitektur


Ekologi adalah hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb). Demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung terus dan dinamakan sebagai ‘hukum alam’.


Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya.


Ekologi dan Arsitektur


Atas dasar pengetahuan dasar-dasar ekologi yang telah diuraikan, maka perhatian pada arsitektur sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga keselarasan dengan alam dan kepentinagan manusia penghuninya. Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur. (Krusche, Peret sl. Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 )


Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi pembangunan.Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.




Apa Ciri yang perlu diperhatikan dari Eko-Arsitektur?


1. Penyelidikan kualitas


2. Bentuk dan struktur bangunan


3. Pencahayaan dan warna


4. Keseimbangan dengan alam


5. Alam dan iklim tropis


6. Sinar matahari dan orientasi bangunan


7. Angin dan pengudaraan ruangan


Ketujuh unsur ini harus dimiliki oleh bangunan eko-arsitektur


Contoh dari bangunan eko arsitektur adalah Perpustakaan Pusat Unversitas Indonesia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA










Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, yang dibangun di area seluas 3 hektare dengan 8 lantai yang didanai oleh Pemerintah dan Industri dengan anggaran Rp 100 Miliar yang dirancang bediri di atas bukit buatan yang terletak di pinggir danau. Perpustakaan ini menganut konsep (Eco Building) mulai dibangun semenjak Juni 2009. Bahwa kebutuhan eergi menggunakan sumber energy terbarukan yaitu energy matahari (solar energy. Dengan konsep semua kebutuhan didalam gedung tidak diperbolehkan mengunakan plastic dalam bentuk apapun dan bangunan ini didesain bebas asap rokok, hemat istrik, air dan kertas. Selain itu, Perpustakaan ini memiliki 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank, serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per hari. Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya.


Apa Komponen Eko-Arsitektur yang diterapkan pada bangungan Perpustakaan Pusat UI tsb?


– Penggunaan Bukit Buatan pada Atap bangunan yang berfungsi sebagai pendingin suhu di dalam ruangan, sehingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin.


– Pencahayaan Alami yang dilakukan melalui Jendela-jendela besar diseluruh ruangan sehingga penerangan pada siang dan sore hari memanfaatkan sinar matahari melalui solar cell
– Penggunaan sirkulasi yang maksimal melalui sistem void yang menghubungkan antar ruang satu dengan yang lainnya seingga ruang terkesan saling menyambung.


– Untuk memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan dilengkap I oleh Sewage Treatmen Plant yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih sehingga air dapat dialirkan ke tanaman-tanaman yang berada dibukit/atap bangunan.


– Interior dan Eksterior bangunan terbuat dari bahan alami yaitu bebatuan yaitu paliman palemo dan batu alam andesit karena Curah hujan yang sedang sehingga pemilihan bahan eksterior batu paling cocok karena selain tahan air juga tidak mudah mengalami pelapukan selain itu penggunakan batu ini tidak perlu pengecatan ulang.


Estetika di dalam Objek Studi :


- Elok : Karena memiliki perbedaan dengan bangunan-bangunan lainnya. Adanya unsur budaya yang ditonjolkan pada bangunan ini.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkCqKvvr1jF1rZTsr0Kj64vam18lXC4tIH-OrM7HIfCTChEafGa_xU6WvTMUmgDMh18LoJxPJg_SzW6L4fnytsl_ixctAlMABK4ONjxACNXnT3LOrle7ySRuZXRy-86EXbtzRg-48wjB8/s200/d.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8jVJvJRckBl8tL3Bmry54nJY1X0v00jTjNQ9VJ05b3eSYkAx3JbK_Jz5W_qs6aJow_P_lmdDwxJUmrbKDMr3hSp6qj7YvYrseVxda8HIb0dsRDop5qP2ywoy8fcaXf3zMpTx_LUlwfrE/s200/ddd.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlni_1i-A-FSAO2XVcTiiHHs8nlsBeU4FBOTX6ZoGLtujvcWrv1j7laAAXo1PDYRF4vJBcNzH1hv0qqoMqmE577DesoGdR-BXxwMN7EMYXAcd-nmZUfbmAbMNY_uWva76eyQzkh9rhBvM/s200/dd.jpg










- Pesona : Bangunan ini mampu menampilkan pesona yang berbeda-beda namun tetap memikat pada musim yang berubah-ubah.


- Dinamis : Dinamis terlihat pada pengulangan bentuk-bentuk dan warna. Warna sendiri tidak hanya gelap, terang, tapi juga ada kesan metalik (berkilau).








http://www.kanpai-japan.com/wp-content/uploads/2012/04/osaka-castle-5.jpg




http://www.kanpai-japan.com/wp-content/uploads/2012/04/osaka-castle-5.jpg


- Kesatuan : Unsur garis yang tegas mampu diharmoniskan dengan garis melengkung sehingga dihasilkan tampilan yang padu.


- Keseimbangan : Bangunan ini memiliki bentuk yang simetris dimana sisi kanan dan kiri bangunan dibuat sama.






http://www.digitaljournal.com/img/6/8/7/0/1/4/i/1/3/5/p-large/Osaka_Castle_7.JPG




http://www.digitaljournal.com/img/6/8/7/0/1/4/i/1/3/5/p-large/Osaka_Castle_7.JPG




- Proporsi : Bangunan ini memiliki proporsi seperti pada kuil-kuil di negara ini sendiri. Bentuk bangunan akan semakin mengecil keatas sesuai dengan filosofi yang dianut. Namun tetap menampilkan kesan kokoh dengan pemilihan bentuk geometri yang tegas.








http://www.gonback.com/galerias/Japon/IMG/1201%20Osaka%20Castle%20CIMG1519.jpg




http://www.gonback.com/galerias/Japon/IMG/1201%20Osaka%20Castle%20CIMG1519.jpg




- Skala : Bangunan ini menampilkan diri lebih menonjol terhadap manusia, pohon, dan lingkungan sekitarnya.






http://us.123rf.com/400wm/400/400/blanscape/blanscape1111/blanscape111100017/11481858-osaka-castle-with-beautiful-nature-and-blue-sky.jpg




http://us.123rf.com/400wm/400/400/blanscape/blanscape1111/blanscape111100017/11481858-osaka-castle-with-beautiful-nature-and-blue-sky.jpg




- Irama : Pengulangan bentuk dapat ditemui pada peletakan bukaan serta ornamen yang menempel pada  bangunan ini.








http://static2.davidkennardphotography.com/Img/3283-Osaka-Castle-donjon.jpg




http://static2.davidkennardphotography.com/Img/3283-Osaka-Castle-donjon.jpg




2. Burj Al Arab






http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/f9/a4/c0/burj-al-arab.jpg




http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/f9/a4/c0/burj-al-arab.jpg


Tentang Objek Studi


•Arsitek  : Tom Wright (WS Atkins)


•Lokasi  : Dubai, Uni Emirat Arab


•Konstruksi  : 1994 – 1999


•Langgam  : Postmodern


•Bangunan  : Hotel


•Burj Al Arab (رج العرب, "Tower of the Arabs") adalah sebuah bangunan hotel mewah di Dubai.


•Didesain oleh Tom Wright dari WS Atkins PLC.


•Tinggi bangunan 321 m.


•Dibangun di atas pulau buatan sejauh 280 m dari pantai Jumeirah.


Konstruksi dan Desain


• Konstruksi dimulai pada tahun 1994.


• Dibangun menyerupai layar dari ‘dhow’.


• Dua tiang membentuk huruf V menyerupai tiang layar.


• Bangunan dimaksudkan menjadi landmark dan simbol dari kota Dubai


• Dibangun oleh kontraktor Afrika Selatan Murray & Roberts dengan biaya 650 juta $ atau sekitar


   624 milyar rupiah.








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBm9I2zrqO5fRry5JSxaslfVU24WtbDyE0oB1kbC85kBExwz1Jlioo8OzqkTDxSFkQ268gmoUH36kGwwth7KeGauTxpbR5xf6-5gLIwF6sykJFm_tuCoOHl7sd0XY7C5dsaCLQLi_dyIY/s200/dd.png














https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_YvkV7n_r7kLpFRhDIMDRtOxol8nR9T_nT87Fj81G2wTBJS1k_ydzfBwly0d6krUyQ_RA3CmgAh9oEKte1qj4aa2xkMnh7jOrXnv-Nw16AYrPhgzGCFae2j1q2AN9ap88Gx_e9gL_Abw/s200/a.png






Keterpaduan 


•Bentuk


Bentuk dasar bangunan menyerupai layar.


•Warna


Warna bangunan terdiri dari warna putih dan abu-abu logam serta beton. Pada malam hari, layar disinari oleh


lampu yang berubah warna.


•Tekstur


Bangunan menggunakan rangka baja dan beton bertulang. Fasad didominasi oleh jendela kaca memanjang


horizontal. Layar menggunakan bahan fiberglass berlapis teflon.


•Penghadiran


Bangunan menekankan unsur horizontal dengan kolom-kolom dan bukaan sehingga bangunan terkesan lebar.


Keseimbangan


•Keseimbangan bangunan dihadirkan dengan bentuk yang simetris.


•Bangunan dikehendaki menjadi ikon dari dubai layaknya eiffel di perancis serta opera house di sidney.


•Bangunan berkesan dinamis dan tegas.






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHkP-AohJ7tXWGKOCrMHuPT6NSAFJBzVuXa1C2hpTS7PnYZEKpLfsJXTZFHaRLjfl2xprbWCWVvoT9F0t-deerLOv7oqq4ncrxJBeCR7v8cl05cDge1jvmuknWIwPHgoqLglAzAhnte_A/s200/f.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYt7He8BlClbyS1VLqmy7k5cqeDybZQ5DHCLt57EAxNYS5SCy-ldQ-PmTilskKNLD2_aCASolTWChfok0TldYUWc3UFeye5RegxYGSNPma83ADzSRT5LdO6sbVHXxFccNbCKAZMZc5M0g/s200/s.png










Irama


- Pada bagian depan bangunan terdapat pengulangan teratur pada jendela bangunan.


- Struktur tiang luar bangunan dengan outline layar.


- Rangka baja diagonal pada sisi bangunan.


- Pengulangan juga diterapkan pada ornamen interior bangunan.








http://de.wallpaperswiki.org/wp-content/uploads/2012/10/Burj-Al-Arab-Jumeirah-Dubai.jpg




http://de.wallpaperswiki.org/wp-content/uploads/2012/10/Burj-Al-Arab-Jumeirah-Dubai.jpg



Interior 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJX6IdtOoxS_R5-LNxlU9JkxD6ydQN_3wryBVjR_XsfrD7ugYqZey6iK3W4-AfajjDw50S3ST9u4ZRp05vXEnORP6xzxn6OO4oc6axwS7qMySwtLWDzfYR3oLP6OF7spNexGNES16_ts/s200/e.png








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlELAsrWPh2kF-wBpvA6C77QCPGWm-f-1TN5Yd88NK14049ql1tZp95qCX1Q-GGZrOcmWj7_dXUHVxMRBThUTn7Owp97Tm45G-BGaZ-qjj_oNovaQ2OqFVkNFeLwFjpc8sBmRCCeyeMbM/s200/g.png




Atrium Hotel Tampak dari Atas Bangunan




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhufPeF16EjExzkAe1AxOUXeGzXVAYdT9fipuUVOumJVrOKSgMSroi-kBBr39D89jEfSiEVXO5BqW4fY8ZQ_3eKHUaER6wFtzTCFD4vXqU5Jn_PaKbKQkqUMftCnddifUUyP-cSy-pchc4/s200/h.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJfXa2YneuVkyGWbCBfhqNZEvJv7qjswV36lgSpIKaczWfVn2qMRr8IuzqxUN-1D0r5guaTRFqHdspITCzBNitAY0JH43q6-r1Wm-fwRX4BkjwFcCGhyuFNP-OVnI9S0QHLX2TJd6h44Q/s200/w.png












Dasar Atrium


Proporsi


•Terdapat proporsi yang sama pada bangunan yaitu pada bagian tiang luar bangunan, garis tepi luar bangunan, serta garis tepi luar layar.








Skala






http://arabicguy.files.wordpress.com/2011/12/beautiful-burj-al-arab_1600x1200_24714.jpg




http://arabicguy.files.wordpress.com/2011/12/beautiful-burj-al-arab_1600x1200_24714.jpg






•Tinggi bangunan 321 m dan merupakan bangunan hotel tertinggi ke 4 di dunia.





3. Taj Mahal






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDvip0wiEWMorAJGoo0nAoZtlz99y7K4YpwGQa-FVFcHFqAMAbj6-hEphIq3csy84Ubc0GV9hyvTRo1Fuv73TWTEENurQxoNyaBl7pjjK-lyxgoYyDR8iijSFkKlxHm79glNTkdlKchU/s320/The_Taj_Mahal.jpg











Tentang Objek Studi


Dibangun pada tahun 1630-1653.


Dibangun oleh Raja Shah Jahan.


Merupakan sebuah musoleum (makam kebesaran) untuk istri Persianya, Mumtaz Mahal. Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.


Estetika Objek Studi


            - Kesatuan : Taj Mahal yang didesain dengan arsitektur yang berkesan megah,  Kesatuan dari arsitektur Taj Mahal tampak pada perpaduan berbagai unsur bangunan atau bentuk geometris, dimana susunan berbagai unsur bangunan dan bentuk geometris tersebut membentuk kesatuan yang utuh dan serasi. Beberapa unsur bangunan dan bentuk geometris yang membentuk kesatuan dalam bangunan Taj Mahal ini antara lain, yaitu: sebuah kubah induk besar, kubah-kubah kecil yang letaknya mengelilingi atap kubah induk, serta dilengkapi empat tiang menara kecil yang berdiri di ujung bangunan dan mengapit bangunan utama